Melakukan pemeriksaan awal guna menyelidiki ada tidaknya gejala yang mengarah ke dugaan adanya gangguan (skrinning).
Mengedukasi keluarga klien untuk mengembangkan kemampuan komunikasi klien.
Melakukan kajian terhadap data klien setelah ditemukan adanya gangguan (melakukan wawancara, observasi, tes, studi dokumentasi).
Melakukan validasi, analisis terhadap data klien, menegakkan diagnosis, maupun prognonis untuk mengetahui kemampuan komunikasi dan menelan klien.
Membuat perencanaan program terapi klien (tujuan program, metode, materi/alat, dan pelaksanaan terapi).
Menerapkan tindakan terapi sesuai dengan rencana program.
Melakukan evaluasi guna mengetahui tingkat keberhasilan program.